Pada tahun 1998, tujuan pembelajaran literasi secara internasional diperluas dan diperinci. Berdasarkan dokumen pada tahun 1998 dari The National Literacy Strategy (Wray et al. 2004), pembelajaran literasi ditujukan agar siswa mampu mencapai kompetensi-kompetensi sebagai berikut.
- Percaya diri, lancar, dan paham dalam membaca dan menulis.
- Tertarik pada buku-buku, menikmati kegiatan membaca, mengevaluasi, dan menilai bacaan yang dibaca.
- Mengetahui dan memahami berbagai genre fiksi dan puisi.
- Memahami dan mengakrabi struktur dasar narasi.
- Memahami dan menggunakan berbagai teks non-fiksi.
- Dapat menggunakan berbagai macam petunjuk baca (fonik, grafis, sintaksis, dan konteks) untuk memonitor dan mengoreksi kegiatan membaca secara mandiri.
- Merencanakan, menyusun draf, merevisi, dan mengedit tulisan secara mandiri.
- memiliki ketertarikan terhadap kata dan makna, serta aktif mengembangkan kosakata.
- memahami sistem bunyi dan ejaan, serta menggunakan untuk mengeja dan membaca secara akurat.
- lancar dan terbiasa menulis tulisan tangan.
Berdasarkan tujuan di atas, secara sederhana pembelajaran literasi ditujukan untuk mengembangkan tiga kompetensi utama, yakni kompetensi pada tingkat kata, tingkat kalimat, dan tingkat teks. kompetensi pada tingkat kata mencakup ejaan da kosakata; pada tingkat kalimat mencakup tanda baca dan tata bahasa; serta pada tingkat teks mencakup pemahaman teks dan komposisi teks.
Memasuki tahun 2000-an, pembelajaran literasi mengalamai perluasan tujuan. Pada jenjang kelas rendah, pembelajaran literasi bertujuan memperkanlakan anak-anak tentang dasar-dasar membaca dan menulis, memelihara kesadaran bahasa, dan motivasi untuk belajar. Pembelajaran litarasi pada jenjang sekolah menengah bertujuan membawa siswa melompat lebih jauh ke depan. Dalam hal ini, siswa dilibatkan dengan berbagai teks dan teknologi yang akan membantu mengembangkan mereka sebagai komunikator akktif, kritis, bertanggung jawab, dan kreatif untuk abad ke-21. Sebagai seorang pemelajar literasi, siswa terus diajak untuk mengeksplorasi berbagai teks dan cara-cara baru untuk memahami teks-teks tersebut. Sepanjang pembelajaran, siswa dituntut untuk selalu memngmbangkan dan menyempurnakan kemampuannya dalam menciptakan dan berbagi semua jenis teks, melalui pemanfaatan berbagai teknologi dan konteks secara baik. Siswa juga diharapkan mampu menemukan cara-cara baru untuk mengakses berbagai sumberdaya multikultural dari dunia multimedia.
Post a Comment
Post a Comment